perjalanan sebuah pencarian 
danau jendela menatap parasmu 
membalut kemolekan tubuhmu 
direlief candi masa purba, 
menjejak lintasan cakrawala 
di perhentian equator ini, 
aku memujamu dalam aliran bibirku 
mengucap mantra menatah mantramu
: prabandari
jantungku semakin berdetak 
penuh kekuatan memburu nafasmu 
menyatu didanau mataku, 
desah nafasmu menggoda api 
kian membakar detak jantung 
sesaat tatapan menghilang  
aku mencarimu bersama jiwa, 
hujan membasuh perut bumi 
menghangatkan seluruh tubuhku
menyatu padumu: prabandari
tatapanmu membawaku berlari 
sekuat tenaga melintasi jalan 
berliku menuju puncak gunung 
dipelukan untaian sutera jemari indahmu 
menunjuk sebelah kiri memutar lengkungan 
menara mercusuar kian berkilat penuh cahaya 
membimbing jejakku melangkah 
mengarungi deras ombak lautan 
diterpa badai menggetarkan 
seluruh sendi memanggilmu: prabandari
sementara mantra dicadikku tiada henti 
antara kenikmatan dan mengiba 
menatah aliran sungai terhempas 
menyatu khayangan: prabandari
equator,
2010
.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar