Senin, 16 Agustus 2010

Equator amour ardent #3

nafasku semakin memuja langkah
menapaki tebing terjal pendakian
satu puncak gunung menuju puncak
membentang keremangan gunung penaklukan,
angin gunung menghembuskan aroma kesejukan
menabur cinta membahana: prabandari
menuruni lembah mengupas balutan
tirai hitam kian menipis diantara kedua kakimu
menapaki langit menggelinjang kian memuja
terkelupas ruang dan waktu
menghampar ketelanjangan terindah
menjadi nyata,

langit kian menggetar terhantar gemuruh
terhiasi pijaran kilat bersautan tiada henti,
sesaat mataku menatap dari puncak gunung
dibawah arus hamparan lautan menggelora
gelombang ombak saling berpanggutan
didekapan buihmu : prabandari

sebuah perpaduan kekuatan alam terbentang
dalam telanjang kian mengguncang,
cadikmu meracau kosa ini untukmu,
ini milikmu menatah masa antah berantah
penuh keabadian di rekahan ceruk hatimu,
biarkan aku terus tenggelam
menikam dasar palungmu selamanya
: prabandari



equator,
2010


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang bhumi ruwa jurai : prabandari