
meriap rambutmu menyelimuti wajahku
dentang waktu tiada terdengar mengalun
datang dan pergi mentari tertetakkan,
cadik kita terus menyatu dalam gelombang
deburan ombak saling bersahutan menggema
melukis cakrawala berdecak palungmu
mengalir sungai lahar membahana
kian menyatu tatapan matamu membinar
: prabandari
lengkungan pantai memukau semenanjung purba
anak sungai kasih mengaliri bentangan kemarau
lembah menatah palung menanti aliranmu
engkau menjelma malaikatku menyatu detakku
mencumbu tarian lentikku liar di perut bumi
serupa menara menikam rembulan
menyatu kepakan sayapmu menggelayut rindu
membahana tubuhku melayang tinggi
menggapai nirwana keabadian parasmu
: prabandari
mengepak sayapku menggapai nirwana,
bercerita kehadirat para dewa
tentang aroma tubuhmu menikam jantungku
menggeliat detak nafasku mencumbu
menghirup cawan anggurmu memabukan cinta
mendenting malam merintih kenikmatan
: prabandari
ciptamu:sanur
414:112
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar