Selasa, 03 Agustus 2010

binarmu kian menggelora pendakian



mendentam dahaga diatas peraduan tengah malam
dingin membeku perlahan sirna diterpa nafas
bercahaya menara mercusuar menyulam biru lautan
desah memanggil menepis aroma remang sudut peraduan
hamparan kain putih merajut cadik menggelora hasrat
: prabandari

tali kekang tertetak memacu kuda terbang memuja
lautan negeri khayangan memeluk desah kita
kelopak danau bening memuja menara membesi
perlahan cumbuan membentang layar mengangkat sauh
ujung cadik memecah ombakmu membuih palung
geliat purnama kian membakar menara cahaya
memuja makna tebing pendakian purba
: prabandari

ketika cermin matamu membinar melenakan cinta
semenanjung mendorong penuh kekuatan angin lautan
lengkungan pantai kian membuncah tulisan tengah malam
kekuatan halilintar sang langit menghimpit perut bumi
laharmu menggulung kian membahana mengalir surga
hujan tiada henti menghujam penuh ketajaman
gelegar gemuruh meracau mencengkeram ranum bukit
putaran bumi terus mengikuti panggilan alam
kian telanjang merenda satu kosa keabadian
: prabandari

lautan selimut bergelombang tenggelam kenikmatan
lentera matamu meredup menyatu desah berkepanjangan
kosa menghambur keluar menggema aksara demi aksara
sematkan ciuman merangkai kening kasih keabadian
mengusap sutera punggungmu berlumuran cinta
mengalir sungai kesejukan kasih mengukir warna
: prabandari


batavia:jule29`10
ciptamu: 414



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang bhumi ruwa jurai : prabandari