Rabu, 28 April 2010

batu perlindungan terakhirku



with love: prabandari

kembali kubuka tirai malam tersentuh makna bentangan sayapmu, bersama selendangmu menetak penat dalam mimpi tersulam menepis silam, senang menyatu maknamu penuh nuansa keindahan; melantun maknamu menyatu purnama semalam masih menyisakan terangnya dan matahari menyambutnya dengan sukacita, seperti malam-malam sebelumnya wajahmu masih merona purnama menenun relung untaian benderang cakrawala,

sekujur tungkaimu melemah tertiup angin lautan dipelukan genggaman tangan perjalananmu terhenyak nafas menggoda gelisah merembak payungmu mendesah sejenak, aku mencumbumu dan terus mencumbu dalam sukma diujung lingkaran bulan melengkung sabit menggairahkan, sementara lampu lampu temaram senja mulai berkumandang diantara azan magrib memacu deru menetak lengkungan perjalanan purbamu,

saat gerbang menyambut sayapmu menanggalkan penat, sekujur tubuhmu dalam sapua kasihku saat ku tiupkan kelembutan mencumbu sukmamu menyelinap ubun ubun mu, perlahan kecipak air menetesi makna penuh kesejukan, tamganmu terus menggenggam redup tatapan mataku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang bhumi ruwa jurai : prabandari