Jumat, 21 Mei 2010

prasasti menanatah candimu



kembali memelukmu dalam hembusan wangi
aroma tubuhmu: prabandari

terhantarkan sang bayu menyulam rayu padu,
menjejak lorong demi lorong antah berantah
menikam makna berkepanjangan,
sepoi memuja khayangan
didekapan cinta menyulam kasih
berpelukan sayang menjalari sukma
terbuncahkan raga,

direguk bibir cawan manis madu
asmara membiru : prabandari

semerbak nafasmu menerawang sudut getaran
cincin langit hatiku melingkari jemari manismu
bersukma,
sayup langit kelembutan mencumbu bumi
mendesah gelegar berkepanjangan,
gelombangmu kian terhantar angin

dipelangi sayap mengepak
puncak rinduan
tiada usai : prabandari

saat mataku mencumbu cahaya sang mentari pagi
menyatu kicauan burung mematuk pohon mahoni,
membahana tanganmu terkatup bersama doa dan mantera
terlemparkan siang benderang membelah bumi,
bagaikan untaian kesetian tersalib

dipohon rindang menyatu
menyeru namamu : prabandari,

saat kucium sajadah di pelukan waktu
menyatu kerinduan makna,
para belahan membumi mereka menghantar
rangkaian bunga memuja puncak tanggamu merembak,
hamparan cawan dimatamu direngkuh menyatu,
prasasti menanatah candimu melengkung
tersambar angin senja, aliran sungai
memuja kuala bermakna,

setitik lautan menggenang
dibiruku terhampar: prabandari

dewata: sofitel
21:05:10:
20:33 wita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang bhumi ruwa jurai : prabandari