Selasa, 11 Mei 2010

mimpi demi mimpi mengukir warna berpelangi kasih



sebutir padi menerawang pada taman
diantara kedua matamu,
sesaat dini hari menghantar ubud
tenunan sawah dan kebun,
karena engkau adalah seorang wanita
tercantik,ayu,
sepanjang sejarah kehidupanku
masa purba,
kini membelah terawang,

biarkan tanganmu menebar air kehidupan
dilintasan butiran nafas nan kian mendetak
memupuk jejak terjejak menyatu langit dengan madu,


tepat di antara kedua mata bening danaumu,
menempel sembilan butir beras simpulmu
tersenyum membahana sukmaku,
jenjang gemulai meminta menuntun cahaya padaku,


hamparan pepohonan membentuk halaman
dinding bata rendah sebuah kuil,
kembali dewa biru bersemayam kain sutera
merangkai kebaya dililitan
bebat mengkuning jingga,

menunggumu wahai kekasih mendalam
didalam sanubari bersama pelukan brahma,
bulan purnama pergi ke kuil
menatapku mengasihi dalam kedamaian
terpancar keindahan dalam tertidur,


sementara mimpimu terus kuukir
dengan warna berpelangi kasih,
aku telah bermimpi pembuktian
kehadiran keinginan jatuh di atas mahligai
beberapa butir beras dan sembilan,

menyerukan keringat terjebak di dahi
mimpi bulan purnama,
persembahan menawarkan aroma kebun
di antara kedua matamu,


mengambil alam penuh gemintang
bertaburan lintasan dahi
merajut besar kebahagiaan :prabandari


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang bhumi ruwa jurai : prabandari