Minggu, 04 April 2010

istana istana itu menghiasi mimpimu



malam ini aku memelukmu dengan penuh kelembutan dan sapuan jemariku bermain dengan cinta, kasih dan sayang ; sementara perlahan matamu terpejam dengan berjuta juta keindahan yang membuat aku tiada kuasa mengalihkan tatapan embun kesejukan milikku yang mengembang di cakrawala dan perlahan menyentuh nafasmu, dan perlahan lahan aku bermain di pantai hatimu membuat bangunan istana istana pasir yang sebelumnya aku tiada pernah membuatnya, kupersembahkan kelak dalam mimpimu yang indah dan bahkan akan kupersiapkan menjadi lebih terindah dengan segenap ungkapan semerbak aroma harum hati;


malam semakin beranjak mengejar dini hari, aku terus memelukmu dengan penuh kelembutan dan sapuan jemariku bermain dengan cinta, kasih dan sayang ; perlahan lahan mengalun simponi penghantar tidur dari nenek datuk moyang kita kian membahana menyelami lautan birumu melayang layang di lintasan ceruk demi cerukmu, membentang kuasa langit menyatu awan awan gemerlapan, menyulamamu desah perlahan nafas hangatmu kucumbu perlahan cadik terindahmu di hamparan ombak kasihku menggelombang ombak menghantar;


malam telah meninggalkan setengah malam, dan perlahan memeluk sepertiga malam, menyeru nafasmu terartur satu persatu meninggalkan nyataku menghantar melalui kelokan kelokan memegang kedua tanganmu dengan kekuatan cinta sejati yang tertoreh siang tadi dilintasan tebing tertatah perjanjian kita, aku terus memelukmu dengan penuh kelembutan dan sapuan jemariku bermain dengan cinta, kasih dan sayang ; maka perlahan senandungku kian meredup menyatu desah nafasmu yang semakin menjauh dari gengggamanku, mengambilmu selimuti bercorak nuansa penuh makna kubalutkan sekujur lintasan uraian pekat rambutmu menetas wajah merinduku didalam belantara hutan menampak diatas cadik indahmu penuh kekuatan, bersamamu dengungan lebah begantung mencium makna elokmu terpandang di renda sukmaku;

malam kian menuju pangkuan dini hari, dan langit mempersilahkan bintang, bulan, dan matahari melangkah anggun meniti gelap malam dan meninggalkan waktu menuju benderang penuh harapan esok kelak, aku terus memelukmu dengan penuh kelembutan dan sapuan jemariku bermain dengan cinta, kasih dan sayang ; dentingan senandung only time terus menyatu dalam alunan membahana di putaran demi putaran membelah makna, menikammu di jantungku dengan setiap makna kekuatan abadi;


aku terus memelukmu
dengan penuh kelembutan
sapuan jemariku bermain
dengan cinta, kasih dan sayang ;

in originaly:
05:04:2010
02:17 bbwib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang bhumi ruwa jurai : prabandari